Pada tahun 1920 ALHABIB ALI ALHABSYI Kwitang mendapat Mandat dari ALHABIB MUHAMMAD BIN IDRUS ALHABSYI untuk menyelenggarakan Maulid Nabi SAW Akhir Khamis Robiul Awal,dimana pada akhirnya dilaksanakan di Jamiatul Kheir Tanah Abang
Acara tahunan tersebut mendapat perhatian dari banyak masyarakat hingga pejabat tinggi Hindia Belanda,karna antusias jamaah yang mencapai ribuan lebih panitia ber inisiatip mensyiarkan acara tahunan tersebut melalui Radio NIROM,dengan pemancar tersebut makin luaslah terdengar acara peringatan Maulid tersebut,di zaman dahulu setiap yang akan membuat satu acara selalu diharuskan izin ke pemerintah
Sampai pada akhirnya di tahun 1936 yang merupakan peringatan Maulid yang ter akhir di Jamiatul kheir dimana Jamaah yang hadir mencapai 1500 orang sebagai mana di sebutkan oleh Balai Pustaka di zaman itu
Di karnakan banyaknya Jamaah yang hadir,sampai pada akhirnya di th 1937 acara Maulid tidak di BERIKAN IZIN dengan alasan yang dibuat buat oleh fihak penjajah dan tidak di izinkan untuk dilaksanakan di Jamiatul kheir tana bang,yang akhirnya Habib Ali memindahkan acara tersebut di Masjid kwitang
Pada tahun 1937 merupakan Peringatan Maulid yang pertama kali diselenggarakan di Masjid kwitang dan begitu banyaknya jamaah yang hadir,sampai sampai di waktu acara arak arakan para Habaib dan Ulama ikut berdesak desakan
Penyelenggaraan Perayaan Maulid di Masjid kwitang mendapatkan sambutan yang tiada terduga duga oleh para jemaah sampai akhirnya datang Para Penjajah Jepang di tahun 1942,dikala Habib Ali ingin menyelenggarakkan peringatan Maulud,penjajah Jepang yang mulai bertanya tanya atas perkumlan tiap Minggu pada pengajiannya yang di hadiri oleh beribu jamaah yang datang dari berbagai macam tempat baik jauh dan dekat mulai membatasi kegiatannya
Puncaknya di kala AlHabib Ali di panggil oleh pihak penjajah Jepang yang menanyakan maksud dan tujuan akan di selenggarakannya peringatan Maulid di Masjid Kwitang,Habib Ali pun berniat akan datang memenuhi permintaan penjajah Jepang pada waktu itu namun belum sempat datang Habib Ali di jemput oleh penjajah Jepang dan di Jebloskan ke penjara sampai sampai Pengajian di Hari minggu di liburkan untuk sementara waktu karna penahanan atas Habib Ali,di penjara Habib Ali dengan Ahlak yang luar biasa dapat memikat hati pasukan penjajah Jepang yang mengawasi Penjara dan karna oleh pemerintah Habib Ali dianggab tidak mengganggu pada akhirnya di bebaskan,sebelum di bebaskan banyak dari pada para pasukan Dai Nipon yang masuk Islam di tangan Habib Ali AlHabsyi
Dan setelah di Proklamirkannya Kemerdekaan Republik Indonesia oleh Suekarno Hatta Da'wah yang di lakukan oleh Habib Ali bukan tidak ada tantangan malah pada zaman itu di mana fihak Belanda yang kembali datang berusaha merebut kembali Indonesia yang baru saja Merdeka,pada waktu itu banyak tokoh yang mendukung Kemerdekaan Indonesia yang di tangkap
Pada waktu itu banyak para tokoh yang di jebloskan di penjara karna dianggab mendukung kemerdekaan Indonesia yang pada waktu itu termasuk AlHabib Ali AlHabsyi yang juga di tangkap oleh fihak Belanda,pada waktu di tahan Habib Ali satu tahanan dengan KH Agus Salim,yang pada akhirnya tidak beberapa lama Habib Ali kembali di bebaskan
Perjuangan atas Da'wah yang dilakukan oleh Habib Ali AlHabsyi walaupun penuh tantangan dan rintangan namun Habib Ali menjalaninya dengan penuh Ikhlas,terbukti di mana Majlisnya tiap tiap hari Minggu tidak pernah sepi dari Jamaah yang Hadir,Beribu ribu yang hadir pada tiap minggunya bahkan di kala Habib Ali telah wafat di kepemimpinan putranya yaitu AlHabib Muhammad Majlis di perluas di karna Jamaah yang semakin banyak yang hadir,sampai saat ini di kala kepemimpinan Majlis di pegang oleh sang cucu yaitu AlHabib Abdurrahman bin Muhammad bin Ali AlHabsyi jamaah yang hadir mencapai puluhan ribu,jamaah yang hadir sampai memenuhi tiap rumah yang ada di sekitar Majlis sampai sampai banyak jamaah yang berdiri dan memenuhi tiap gang yang ada di sekitar Majlis
Majlis tersebut bertahan hingga kini karna didirakan oleh AlHabib Ali AlHabsyi sang pendiri atas dasar KeTaqwaan kepada Alloh dan rasa cinta kepada Rosululloh.
Demikian secara ringkas sejarah yang tersimpan semoga kiranya dapat diambil pembelajaran dalam sejarah tersebut diatas